Review Film : Hachiko, Kesetiaan Seekor Anjing yang Begitu Dalam

Share




Hachi! Hachi!
Panggil Parker setiap memanggil anjingnya yang diberi nama hachiko....
film yang diadaptasi dari kisah nyata di Jepang ini memang sangat mengesankan. Menggambarkan kesetiaan si anjing terhadap majikannya..

Sebuah peristiwa yang dialami si anjing yang tersesat dari sebuah bagasi pesawat terbang yang akhirnya membawa 'little puppy' tersebut ke sebuah lorong-lorong di stasiun kereta api. Yang pada akhirnya menjadi sebuah awal pertemuannya dengan Parker, si pemeran utama dalam film ini, Richard Gere.

Dengan kekuatan peran Parker dengan si anjing yang dimainkan dengan sangat piawai ini menjadikan film ini semakin dramatis dan menyentuh. Seakan-akan persahabatan yang terjalin antara Parker dan Hachi menggambarkan benar bahwa anjing merupakan hewan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap majikannya.

Mengulik sedikit cerita film ini, suatu pagi seperti biasa Parker hendak berangkat ke kampus. Tapi lain dari pagi yang biasanya, hachi ingin ikut mengantarkan profesor ini ke stasiun kereta. Pada awalnya, Parker tidak membiarkan Hachi mengantarkannya ke stasiun kereta api. Hachi disuruhnya pulang ke rumah. Tapi karena Parker ragu, akhirnya Parker justru pulang mengantarkan Hachi pulang. Barulah ia berangkat kembali ke stasiun.

Tetapi, pagi itu hanya terjadi sekali. Karena pada akhirnya Hachi selalu bisa pulang sendiri ke rumah. Setiap kali ia mengantar Parker ke stasiun setiap pagi dan menjemput setiap pukul 5 sore di depan stasiun untuk menjemput Parker..

Selalu ada canda diantara mereka setiap mereka hendak berpisah maupun bertemu di sore harinya. Parker selalu memberi pujian pada Hachi: What a good boy! Come On Hachi! Good Boy! Hachi pun selalu seraya menyergap tubuh Parker setiap ia menampankkan dirinya di depan gerbang stasiun usai bekerja.

Hingga pada suatu pagi, ketika Parker hendak berangkat ke kantor, Hachi enggan untuk mengantarnya ke stasiun. Dia hanya menggonggong seperti menyatakan tidak rela Parker pergi ke kantor.

Dan ternyata benar, mungkin inilah firasat hebat yang dimiliki naluri Hachi, karena semenjak saat itu, Parker tidak pernah kembali lagi...

Parker mendapat serangan jantung saat mengajar mahasiswa-mahasiswanya di kampus. Yang meregang nyawanya dan membuat mereka sekeluarga bersedih atas kepergian Parker. Tak terkecuali bagi Hachi.

Hachi kini murung. Sedih. Dan terus menunggu Parker di depan stasiun kereta api itu. Menunggu setiap pagi dan kembali setiap sore.

Dan Parker tak kunjung datang..

Tetapi Hachi tetap setia menunggu.....
Menunggu setiap langkah orang-orang yang membuka pintu gerbang utama stasiun. Terus menatap penuh harap melihat senyum Parker dan berharap mendengar teriakan memanggil namanya:

HACHI!!

0 komentar:



Posting Komentar