Tampilkan postingan dengan label teori hidup untuk hidup.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teori hidup untuk hidup.. Tampilkan semua postingan

..The Meaning of Life..

Share

Life is like a film..
You never know what's the ending. Is it happy or sad ending until you finish watch it.

Life is like a puzzle..
You'll find a piece of puzzle,
You'll collect them into a picture called life..

Life is like a novel..
You're the one who act as the story that you build..
 But sometimes in the middle of the story,
you'll get another idea to change the story..

Hal kecil, Yang Besar

Share


Ipad buat orang kaya sudah punya,,,
Black berry tipe terbaru, bagi sebagian orang, biasa, atau wajib punya..
Mobil bagi orang kaya, cukup satu-satu tiap anggota keluarga...

Tapi
bagi mereka yang lain..

Ipad barang mahal. Bahkan tidak mengerti gunanya apa..
Blackberry?kok banyak orang terpaku melihat layar kecil ditangan mereka? atau bahkan punya hp aja sudah syukur...
Jangankan mobil, naik ojek aja sudah kendaraan mewah

Dibalik itu semua..
Hal besar bisa menjadi hal kecil buat sebagian manusia..

Namun...
Banyak hal kecil yang merupakan "sesuatu" yang "besar" buat mereka..

Seperti boneka tangan yang diterima 3 anak ini siang ini..

Senyum mereka, membuat tersadarlah kita...

Bahwa banyak hal kecil yang menurut kita "kecil" tapi tidak buat mereka...




Passion dan mimpi

Share

Dua tahun yang lalu, tanggal 3 Mei. Saya memasuki sebuah gedung, berkemaja garis-garis merah putih diantar mama, tempat di mana saya bekerja hingga saat ini.

Jika dihitung mundur sebelum 2 Mei, 2 tahun yang lalu itu...
tempat duduk saya hari ini, meja saya, leptop, seragam yang saya pakai adalah bagian dari mimpi. Mimpi yang pernah saya idam-idamkan selama duduk di bangku kuliah.

Hari itu, saya pergi dari kantor, membolos dan tidak izin masuk kantor. Saya nekat pergi ke Bandung untuk mencari pekerjaan baru. Berniat mengadu nasib dengan ratusan bahkan ribuan pengangguran berjubel di sebuah acara job fair.

Ketika itu, saya menghampiri sebuah booth, dan bertanya dengan petugas yang ramah. Singkat cerita, saya melamar, kemudian keesokan harinya saya dipanggil interview dengan HRD.

Sepulangnya, sebulan kemudian, dua bulan kemudian, setelah menjalani berbagai tes dan seterusnya..Saya sabar menunggu, dan berdoa. Dan Allah mengabulkan doa-doa saya..
Kabar itu akhirnya datang juga. Saya diterima.

Betapa senang dan gembira ketika itu. Mimpi kini menjadi kenyataan.

Dan kini saya duduk, berdiri dan bangun dari sebuah mimpi indah yang menjadi kenyataan. Alhamdulilah.
Kini saya yakin, jika kita punya mimpi dan yakin bahwa kita sanggup mendapatkannya. Seluruh alam akan membantumu untuk mencapainya, seperti pepatah Paula Coelho dalam bukunya.

Mimpi berbuah manis. Sekarang saya yang harus meneruskan mimpi menjadi nyata.
Terus membangun mimpi-mimpi baru, bekerja lebih keras lagi untuk meraihnya.

Terima kasih..terima kasih...


9 tehnik untuk berhenti berpikir negatif

Share

Posting ini saya ambil dari Kaskus. Bukan bermaksud copy paste,,tapi saya suka postingan ini. dan pengen di simpen..
check this out!


Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut…

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

1. Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran ‘ya, tapi…’. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Young On Top

Share



Sekitar setengah buku saya baca, yang kemaren saya baru beli di gramdia yang berjudul "Young On Top". Seperti sebuah amunisi baru yang masuk ke otak. Setelah sekian lama seperti mulai kehilangan semangat. Pikir saya buku ini bagus untuk setidaknya mengingatkan saya akan goal awal. Juga sebuah majalah SWA yang berjudul "Mencetak Outliers".
Majalah ini juga bagus. Bercerita seputar orang-orang sukses yang punya bakat dan menjadi orang luar biasa di bidangnya.
Kisah-kisah seperti itu mungkin menjadikan saya iri, atau membangkitkan kemauan yang lebih keras lagi menjalani hidup.
Meski sebenarnya saya seperti berada dalam jembatan yang mulai rapuh. Jembatan yang jadi titian itu belum kuat. Terkadang mesti diperbaiki disana-sini.

Tapi mau sampai kapan saya berpikir untuk siap-siap. Sedangkan mungkin saat ini orang-orang lain di luar sana sudah curi start duluan. Iya kan?

Dengan tekad yang kuat, mulai hari ini saya harus siap. Mulai mengambil sikap. Mulai fokus! (Ayo Nov! Temukan kekuatanmu!) Ini yang suka saya bingung sendiri...
Mencari kekuatan...atau kalo kata teori yang saya baca, jadikan kelemahan menjadi kekuatan...

Klise kadang jika baca kisah orang-orang sukses. Mereka tidak lahir dengan kehidupan yang sempurna. Terlahir dengan kemiskinan, ga punya orang tua, ga punya fasilitas. Tapi ajaibnya, mereka survive! Ternyata semua hal yang susah itu bisa dilalui dan keluar dari jerat kesusahan, yang pada akhirnya sukses..

Mereka aja bisa,,,kenapa kita yang punya kehidupan lebih sejahtera ga bisa!harusnya kita punya amunisi lebih banyak kan???

Mereka Yang Kurang Beruntung

Share






Pemandangan ini bukan pemandangan yang jarang kita lihat sehari-hari kan? Pasti ketika sedang di jalan atau di manapun kita berada, ada saja orang-orang yang kurang beruntung dibandingkan kita. Ada saja yang sedang meminta uang receh, memanggul barang berat, berjualan..

Begitu berat perjuangan mereka melawan hidup yang keras. Tapi sebagian orang yang sudah lebih beruntung terkadang justru tidak mensyuluri hidup mereka. Padahal masih banyak di luar sana yang sulit menyambung hidup.

Wawancara Kerja, Dunia Kerja, dan Strategi Menghadapinya

Share

Pagi-pagi sekali, seorang pria setengah baya, dengan rambut disisir rapi, memakai setelan kantor dengan paduan kemeja, dasi dan celana bahan yang necis. Sambil menjinjing sebuah map berisi beberapa lembar kertas, berjalan diliputi rasa cemas, menuju ke sebuah keramaian gedung-gedung bertingkat.
Lalu, kira-kira kemana dia akan pergi? Bolehkah saya menganggap, seandainya kalimat pembuka yang saya utarakan di atas merupakan gambaran seseorang yang hendak pergi ke sebuah kantor untuk melamar pekerjaan?
Mari kita anggap saja demikian. Karena saya bukan ingin menceritakan orang tersebut. Dan bukan pula mengarang kisah tentang seorang pria yang akan diwawancara oleh sebuah perusahaan, kemudian melakukan interview, dan karena ia berangkat tanpa ’persiapan’, ia gagal.
Berangkat dari pelukisan tersebut di ataslah, saya ingin berbagi sedikit rahasia yang diceritakan oleh seorang psikolog tentang melamar pekerjaan. Agar jika kita berada di posisi seperti orang tersebut, kita tidak mengalami fase kegagalan, karena kurangnya persiapan.

Perusahaan yang butuh orang di kantornya, akan memanggil kita untuk melihat bagaimana diri kita. Dan melihat apakah kita merupakan orang yang sesuai di posisi yang ia butuhkan. Di sinilah penampilan dan kesan pertama (first impression) menjadi sangat penting. Karena, bagi seorang psikolog, dia akan tahu langsung bagaimana kepribadian orang tersebut meski baru pertama kali bertemu. (Atau bahkan hanya dengan melihat sebuah foto!)
Oleh karena itu, percaya diri sangat penting! Karena terkadang isi pembicaraan yang dilontarkan oleh seseorang merupakan hal yang sudah komunikan tahu sebelumnya, tetapi jika diutarakan dengan percaya diri dan dapat mempengaruhi orang lain, isi pembicaraan menjadi ’tidak penting’.
Misalnya, ketika kita berbicara dengan seseorang, ia mengutarakan hal-hal yang sebenarnya sudah kita ketahui dan mengerti sebelumnya, tetapi cara peyampaian yang antusias, pd, dan persuasif, membuat kita lebih menangkap dan percaya atas apa yang ia bicarakan. Dibanding dengan ketika kita menghadapi orang yang tidak komunikatif. Oleh karena itu, percaya diri (confidence) menjadi bahan pertimbangan yang sangat ‘dilihat’ oleh pewawancara.
Kita sebagai orang yang di-interview harus dapat menunjukkan apa yang bisa diberikan kepada perusahaan. Misalnya, jika perusahan ingin mencari seorang public relations officer, tentu perusahaan mencari orang yang memenuhi kualifikasi tertentu, misalnya, orang yang komunikatif, antusiasme tinggi, enerjik, persuasif, dan lain-lain.

Jika ada pertanyaan begini:
”Tolong deskripsikan diri kamu, sebutkan kelebihan dan kekurangan kamu”
Pasti orang tersebut bingung akan menjawab apa. Karena memang diakui bahwa pertanyaan ini justru lebih susah ketimbang menjawab sederet pertanyaan di lembar tes psikotes.
Dalam konteks ini, pewawancara ingin mengetahui apakah kita mengenal diri kita sendiri atau tidak. Dan sejauh mana kita mengenal, kemudian mengakui kekurangan dan kelebihan kita, selanjutnya bagaimana kita mengungkapkannya kepada pewawancara.
Hal ini sangat perlu diperhatikan, karena orang pintar sekalipun, akan terlihat ’cukup bodoh’ jika ia tidak dapat menunjukkan sesuatu yang ia miliki dalam dirinya kepada pewawancara. Jika pada akhirnya kita mengakui kelemahan-kelemahan kita, akuilah, tetapi, yang perlu dicatat adalah: berikanlah sebuah solusi dari kelemahan kita! Jadi jangan mengaku maling kalau bukan maling. (loh!)
Tapi sesungguhnya, kepandaian menjadi nomer kesekian bagi perusahaan. Ketimbang melihat IQ (Inteleqtual Question), mereka lebih melihat EQ (Emotional Question) kita! Karena EQ akan menentukan bagaimana kita bertindak. Misalnya , ketika menghadapi masalah, sedang stress masalah pekerjaan, ketika menghadapi orang lain, ketika under pressure dan lain-lain. Sekolah menjadi hal yang tidak penting, karena yang dibutuhkan adalah motivasi untuk belajar dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Di silah basic berorganisasi sangat dibutuhkan saat kita berada di dunia kerja nantinya. Berorganisasi akan melatih kita untuk bertemu orang banyak, berteman, dan menyelesaikan berbagai masalah yang datang kepada kita.
Berteman. Seperti yang saya ungkapkan di atas, berorganisasi menjadi penting karena di sana, kita belajar berteman. Belajar beteman? Ya sekali lagi, ternyata bertemanpun dapat menjadi media pembelajaran bagi kita. Dalam berelasipun ada hal-hal yang perlu kita terapkan, agar kita mendapatkan teman!
Coba bayangkan, pasti senang rasanya, jika kita bertemu dan berinteraksi dengan orang yang positif. Positif di sini bukan hanya berarti bahwa orang tersebut bertabiat positif saja, tetapi juga berpikiran positif, yang pada akhirnya bergetaran positif.
Getaran positif akan terasa pada lawan bicara kita, karena berperilaku menjadi output yang akan kita tampilkan kepada lawan bicara. Dan yang perlu kita ketahui, proses pembentukan perilaku tersebut bermula dari pikiran dan perasaan yang terjadi dalam diri kita sendiri, Yang kemudian terpancar ’keluar’. Oleh karena itu, berpikirlah positif!
Demikian sekelumit kata dan petuah dari Bu Norma kepada saya berserta teman-teman saat kami sedang membahas konsep training yang akan diadakan oleh IKA Unpad beberapa bulan ke depan. Lagi-lagi saya mendapat pelajaran dari orang-orang hebat, termasuk beliau.

”Wah, ini materi training yang biasa saya kasih, harusnya bayar nih!”, Tutupnya dengan penuh canda dan tentu saja bergetaran positif.
Terakhir, ia berujar dengan sebuah kalimat: ”Practice Makes Proffesional!”

Law Of Attraction, tarik-menarik dan hal yang menarik dari sebuah peristiwa kebetulan!

Share



Percaya atau tidak, jika apa yang terjadi pada kita adalah merupakan apa yang menjadi pikiran kita sebelumnya, alias tidak ada kejadian yang dikatakan ’kebetulan’?.

Pernahkah kamu merasa saat kamu menginginkan sesuatu, kemudian serta-merta hal yang kamu inginkan terjadi begitu saja. Sehingga kamu menyangka itu merupakan peristiwa kebetulan?.

Contohnya, ketika kamu ingin mengirim sms kepada seseorang, kemudian orang tersebut tiba-tiba menelpon kamu. Dan kamu berkata, ”Baru saja aku mau telepon kamu!”.

Perlu disimak dan disadari bersama, ternyata peristiwa tersebut bukan terjadi secara kebetulan. Tapi terjadi karena kita telah memikirkannya sebelumnya. Unik? Ya.
Inilah yang dinamakan hukum tarik-menarik.

Hukum tarik-menarik?
Mungkin ada sebagian dari kamu yang masih bertanya, apa sih hukum tarik-menarik? Di sini, kita bukan sedang membicarakan ilmu fisika, ilmu tali-temali, atau ilmu lainnya Tapi ilmu yang sangat berkaitan dengan diri kita, lingkungan sekitar kita, dan segala hal yang berhubungan dengan kita sebagai manusia: ilmu tentang kehidupan.
Yang perlu kamu, saya, dan kita semua sadari, ternyata ada hukum tarik-menarik dalam alam semesta ini, yang membuat hal yang kita inginkan dapat tercapai. Atau yang lebih simpel: segala sesuatu yang saya pikirkan dengan segenap perhatian, energi, dan konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, akan datang ke dalam kehidupan saya.

Mungkin terdengar mengada-ada. Tapi itu memang kenyataannya. Bagi sebagian orang, mungkin sudah sadar atas adanya hukum ini, tapi mungkin juga banyak yang tidak sadar. Oleh karena itu, saya mengajak kamu untuk bersama-sama sadar, kemudian menggunakan hukum ini dalam kehidupan kita. Sehingga, kita tidak perlu ragu untuk terus bermimpi, dan tentunya, menggapai mimpi tersebut.

Manusia itu memiliki getaran yang dinamakan getaran positif dan negatif, apa kamu tahu???
Pernahkah kamu berpikir, ketika kamu berada di sebelah temanmu, dan merasa bahwa, orang tersebut memiliki getaran positif?
Itu tandanya adalah setiap orang memiliki getaran. Getaran di sini maksudnya adalah ketika kita berpikir, berkhayal, mengingat sesuatu, atau perasaan apapun yang kita rasakan, hal tersebut akan menimbulkan getaran. Baik positif maupun negatif. Lalu getaran tersebut akan ditangkap oleh hukum ketertarikan, kemudian akan mendatangkan getaran yang lebih banyak.

Sayangnya, hukum ini tidak dapat memilih yang mau ia beri respon. Hukum ini akan merespon semua getaran yang ditangkapnya. Nah, yang bisa mengendalikannya adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus dengan sadar dapat mengendalikan pikiran kita, agar hal yang positif saja yang terjadi, yaitu hal yang memang kita inginkan, yaitu yang berasal dari getaran positif yang kita pancarkan.

Pernah tidak kamu berkata di dalam hati: ”Jangan sampe minuman ini tumpah”, atau ”Jangan sampai gw bangun telat trus telat ke kampus!”, atau ”Jangan sampai nih barang ketinggalan di sini”.

Tapi setelah beberapa saat apa yang terjadi?

Minuman itu tumpah di sebelah tempat kamu duduk. Atau ketika bangun di keesokan harinya, kamu menyadari bahwa kamu telat bangun dan akhirnya telat ke kampus. Atau setelah kamu menginggalkan beberapa langkah restoran tempat kamu makan dan menaruh barang, tiba-tiba ibumu berkata ”mana belanjaannya?”, dan akhirnya kamu melihat belanjaan yang harusnya ada di genggaman kamu tidak ada, kemudian menepuk dahimu, dan bergegas kembali ke dalam restoran karena tersadar belanjaan kamu tertinggal di kursi tempat sebelah kamu duduk tadi.

Jadi, ternyata betapa besar kekuatan sebuah pikiran! Pikiran yang mungkin hanya ada di dalam otak atau perasaan kamu saja, bisa terjadi menjadi kenyataan!
Akan menjadi bagus bukan, jika apa yang kamu pikirkan, akan menjadi kenyataan? Asal pikiran itu memang positif, dan merupakan keinginan kamu?
Jadi, kalau kamu suka bilang dengan kata: ”Jangan”, ”Dilarang”, atau ”Tidak mau”, atau kalimat negatif lainnya, cobalah ganti dengan kata yang positif. Contohnya, misalnya kamu suka bilang, ”Jangan sampai gw lupa fotokopi bagian ini”, coba diganti dengan,” nanti gw harus fotokopi halaman ini”.

Kata-kata, ternyata bisa mengendalikan pikiran kamu. Makanya kata-kata harus diatur, supaya pikiran tidak mengirim getaran yang negatif. Ingat kan, kalau hukum ketertarikan merespon segala getaran yang dipancarkan oleh kita?

Apa sih yang sebenarnya kita inginkan? Terkadang rasa kebingungan menghampiri ketika kita ditanya, apa yang sebenarnya kita inginkan.
Cobalah metode kontras. Kontras adalah dengan menganalisa apa saja yang tidak kita inginkan. Kemudian, setelah kita tahu apa yang tidak kita inginkan, kita akan lebih mudah mengetahui apa yang kita inginkan.

Contohnya, ”Saya gak ingin memiliki pacar yang cuek dan tidak perduli dengan saya”, ”Saya tidak suka kalau berada dalam situasi yang sepi dan sendirian”, atau ”Saya tidak suka kalau saya harus bermain peran di depan orang-orang”.
Dari pernyataan kontras tersebut, kita buat kebalikannya. Yaitu, berarti ”Saya ingin memiliki pacar yang perhatian dan peduli dengan saya, saya senang apabila berada dalam keramaian, dan saya senang menjadi diri sendiri di depan orang-orang, tanpa memakai topeng atau bertindak sesuai dengan mereka agar diterima menjadi bagian dari mereka”.

Setelah kita tahu apa yang kita inginkan, kita akan lebih mengenal apa yang sebenarnya kita inginkan. Dan mulai dengan membuat pernyataan agar apa yang kita inginkan tersebut lebih jelas. Sehingga dengan jelas pula ditangkap oleh hukum ketertarikan.

Tapi terkadang, setelah kita sadar kan apa yang kita inginkan, kita justru membuat hal itu menjadi pancaran negatif dengan mengatakan, ”Ini ga mungkin, atau itu mustahil terjadi”. Pernyataan tersebut terucap karena kita belum merasa mendapatkannya.

Oleh karena itu, mari kita buat pernyataannya menjadi seperti ini,” Saya sedang menjalani proses menjadi penulis”, atau ”Saya sedang menjalani proses menjadi orang kaya dan sukses”, Pernyataan, ”Saya sedang menjalani proses....” membuat kita menyadari kalau kita sedang menuju proses tersebut, meskipun belum mendapatkannya. Sehingga tidak terjadi sebuah keraguan.
Keraguan. Mungkin ini adalah musuh utama pancaran positif. Karena keraguan akan memancarkan getaran negtif. Oleh karena itu, kita harus menyingkirkan keraguan-keraguan yang kerap mengganggu pikiran kita.
Untuk mengenali keraguan, biasanya orang berkata, ”Saya tidak bisa menjadi seorang penulis, karena saya tidak memiliki bakat menulis”, atau ”Saya tidak bisa menjadi pemain musik karena saya tidak lahir dari keluarga pemusik.

Itu semua bisa kita buang jauh-jauh dengan menganalisa dan berkata pada diri sendiri:”Sudah berapa banyak orang yang menjadi penulis meskipun ia tidak pernah merasa memiliki bakat? Sudah berapa banyak buku bilang, kalau bakat hanya 1%, tapi latihan dan kemauan sebesar 99% menentukan bisa atau tdaknya kita melakukan sesuatu. Sudah berapa pengalaman yang orang alami, ketika ia berusaha dengan sangat keras untuk dapat melakukan sesuatu, meskipun tidak memiliki bakat, ternyata ia berhasil melakukannya?
Lalu, ”Sudah berapa pemain marching band yang berhasil memainkan alat musik, meskipun ia tidak lahir dalam keluarga pencinta musik? Sudah berapa banyak musisi hebat yang lahir, meskipun orang tua atau saudara-saudaranya tidak bisa memainkan alat musik?

Setelah kita yakin atas apa yang kita inginkan, Wujudkanlah hal itu menjadi nyata.
Kemudian sekarang cobalah lakukan hal-hal berikut ini:
 Sadari hukum ketertarikan
Catat kejadian setiap hari yang merupakan hukum ketertarikan. Misalnya kejadian yang kam inginkan, kemudian menjadi kenyataan. Catatan-catatan ini akan semakin banyak tiap harinya, dan jika kamu mengalami keraguan, lihat kembali catatan itu. Fungsinya agar kamu yakin bahwa hukum tarik-menarik memang ada, dan terjadi padamu!
 Beri penghargaan, dan syukuri semua yang terjadi padamu
Rasa syukur bisa menjadikan getaran semakin besar. Bersyukurlah, kemudan catat setiap kejadiannya. Misalnya, Saya bersyukur karena pagi ini teman saya membuatkan makanan untuk saya. Atau Saya bersyukur karena malam ini pacar saya menelepon, dan memberikan semangat kepada saya.
 Gunakan ungkapan, ”Saya sedang dalam proses.....”
Mungkin sebelumnya kamu berkata, ”Saya belum menjadi orang pintar”, coba kamu rubah dengan,” Saya sedang dalam proses menjadi orang yang pintar dan cerdas.
 Gunakan ungkapan, ”Saya telah memutuskan.....”
Ungkapan ini juga menguatkan perasaan kita memiliki sesuatu. Dan akan meningkatkan getaran positif yang kita pancarkan. Sehingga kita memiliki perharian penuh, fokus, dan mengeluarkan segenap energi untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Misalnya, ”Saya telah memutuskan akan membeli honda Jazz pada tahun 2011”. Atau ”Sudah saya putuskan untuk menjadi pemilik sebuah library cafe”. Atau ”Sudah saya putuskan untuk menjadi penulis sebuah buku yang best seller”.
 Gunakan ungkapan, ”Banyak hal yang bisa terjadi....”
Jika kita ragu dalam perjalanan menuju apa yang kita mau, coba gunakan ungkapan. ”Bisakah banyak hal yang bisa terjadi bulan depan?”, atau ”Bisakah berbagai kemungkinan terjadi tahun depan?
Ungkapan ”banyak hal bisa terjadi” akan mengingatkan kita bahwa ada kemungkinan yang tidak terbatas tentang kapan, bagaimana, dimana keinginan kita bisa terwujud. Sesungguhnya banyak hal yang bisa terjadi.
 Mintalah informasi
Cari informasi bagaimana kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.
 Buat kotak penampung Hasrat
Buat sebuah kotak, lalu masukkan segala sesuatu yang kamu inginkan. Apapun dapat kamu masukkan ke dalam kotak, misalnya berupa kertas, brosur, foto, dll.
 Ciptakan sebuah ruang hampa
Maksudnya, buat sesuatu yang mempersiapkan apa yang akan kamu dapatkan. Misalnya, folder kosong di komputermu dengan nama, ’skripsi’, atau siapkan ruang kosong pada schedule board kamu, dan tulis, ’hari pertama magang’.
 Biarkan hukum ketertarikan yang menyelesaikan pekerjaan anda
Jangan biarkan kamu pusing memikirkan bagaimana mendapatkannya. Jalani saja prosesnya, dan biarkan hukum ketertarikan yang menyelesaikan tugasnya.

Pemaparan tersebut di atas, terinspirasi setelah saya membaca buku yang berjudul “Law Of Attraction” Karya Michael J. Losier. Jika kamu tertarik, coba baca buku ini, dan mari kita bersama-sama mewujudkan mimpi.
dari kebetulan menjadi kenyataan...

Pelajaran Hari ini

Share

"Kita harus belajar setiap hari"
"Mulai hari ini, gw selalu mencatat apapun yang gw pelajarin dari segala hal yang terjadi"

Ini adalah kutipan kata Syifa, teman seperjuangan, temen menggila, dan temen sebelah meja gw. Dari percakapan kita menuju lantai 7, hari ini kita banyak ngomongin "hidup". Melalui temen gw yang satu ini juga, gw banyak belajar.
Dari perkataan dia, gw juga sadar akan pentingnya belajar dari hal apapun.
gw belajar banyak dari dia, dari pak Budi, dari Tyas, pokoknya semua yang gw liat dan temui hari ini.

Pelajaran moral hari ini:
Apa yang kita pikirkan, akan terjadi sesuai dengan yang kita pikirkan.
Bernyanyi, bisa bangkitkan mood.
Selalu mengingat Allah, membuat kita semakin dekat denganNya.
Berani, merupakan langkah awal kita untuk mendapat sesuatu yangn kita inginkan. Jadi ketika kita pengen tau sesuatu, tanyalah!