Tampilkan postingan dengan label komunikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komunikasi. Tampilkan semua postingan

“Selamatkan Bumi dengan Recycle” Menjadi Pemenang Kids Witness News tahun 2011

Share



Kompetisi Kid Witness News 2011 yang resmi dibuka di Jakarta pada 30 Juni 2011 lalu telah memasuki tahap final. Acara penganugerahan pemenang Kid Witness News dilaksanakan pada tanggal 30 November 2011 di XXI Jakarta Theatre. Acara diihadiri oleh wakil dari 10 Finalis video terbaik, perwakilan dari Panasonic Gobel Indonesia, Tim Juri, dan rekan-rekan media. SMPN I Manado dengan judul ”Selamatkan Bumi dengan Recycle” ditentukan sebagai juara nasional. Selain pemenang utama, panitia juga menetapkan SD Taman Rama School Denpasar dengan karya berjudul “Aksiku Untuk Terumbu Karang dan Laut” sebagai juara dua dan SMPN 2 Jayapura dengan karya berjudul “Raja Ampat, Surga Timur yang Penuh Inspirasi" sebagai juara ke-3.

Kid Witness News merupakan ajang kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Panasonic sebagai sarana pengembangan kreativitas pelajar SD dan SMP Indonesia berusia 10-15 tahun. Setiap peserta yang tertarik mengikuti Kid Witness News dapat mengirimkan storyline sesuai dengan tema yang telah ditentukan, Untuk tahun 2011 panitia menetapkan tema “Aksi Untuk Lingkungan”, dimana nantinya storyline yang terpilih sebagai 10 storyline terbaik akan dituangkan menjadi sebuah film pendek berdurasi 5 menit.

Untuk Kid Witness News 2011 panitia menerima hampir 900 naskah dari berbagai sekolah di Indonesia, jumlah naskah yang diterima tahun ini meningkat 10% jika dibandingkan dengan tahun 2010. Setelah melalui proses seleksi administrasi dan penilaian kreativitas storyline yang dibuat, panitia menentukan karya yang masuk kedalam 10 besar, yaitu :

  1. SMPN 1, Depok “No Speak Just Do It”
  2. SMP Tunas Daud, Denpasar “Ngaben Tikus”
  3. SD Salman Al Farizi, Bandung “Relawan Sampah”
  4. SDN Kalama – Sangihe, Sulawesi Utara “Sarang Walet Kebanggaanku”
  5. SMPN I, Manado ”Selamatkan Bumi dengan Recycle”
  6. SMPN 1, Muntilan ”Wayang Kardus di Lereng Merapi”
  7. SMPN 5, Jogja “Besekku Sayang, Besekku Malang”
  8. SMP Nasima, Semarang “Labu Parang “Parang” Meraih Prestasi”
  9. Taman Rama School, Denpasar “Aksiku untuk Terumbu Karang dan Kuda Laut”
  10. SMPN 2, Jayapura “Raja Ampat, Surga Timur yang Penuh Inspirasi”

10 Storyline terbaik yang ditentukan dewan juri diberi kesempatan untuk mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari tim khusus IKJ selama 3 hari di Jakarta. Pada pelatihan ini, siswa diajarkan cara pembuatan film mulai dari pembuatan naskah yang baik, pengambilan gambar, proses editing, pembuatan subtitle hingga proses akhir dari pembuatan film. Selanjutnya finalis dapat langsung mempraktekkan ilmu pembuatan film yang didapatkannya menggunakan peralatan camcorder yang disediakan dari Panasonic untuk 10 finalis dengan storyline terbaik. Pemenang pertama akan mewakili Indonesia di tingkat kompetisi regional yang akan diselenggarakan di Singapura.

Selanjutnya setiap film pendek yang telah dibuat finalis akan menjalani proses penilaian dimana proses tersebut meliputi beberapa aspek yaitu Aspek originalitas dan kreativitas naskah, aspek videografi yang meliputi kualitas gambar, kefokusan objek, pencahayaan, dan koordinasi warna, aspek suara meliputi kejernihan suara, teknik narasi, efek suara, musik, dan background suara, Aspek pengeditan yang meliputi pengorganisasian penggalan video/clip, kecepatan, efek visual, wording/display terjemahan, dan Video secara keseluruhan ( relevansi tema, presenter, dll).

Juri Kid Witness News tahun 2011 terdiri dari Rick Soerafani (Manager of Global Creative Solution), Subagjo Budisantoso, M.Sn (Wakil rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan-IKJ), Vanda Parengkuan (Managing Editor Group of Magazine-Kompas Gramedia), Istiqlal Taufik (Director PT. PGI), Avi Tjokro (Director Yayasan Matsusishita Gobel), Toebagus Ahmad Moetawakkil (Director PT.PMI), dan Santi Turino (Corporate Communication Manager - PT. PGI)

Sekilas tentang Grup Panasonic di Indonesia

Melalui brand-nya yang dikenal secara umum dengan nama Panasonic, dengan kantor pusat di Osaka Jepang, Panasonic Corporation merupakan manufaktur kelas dunia di bidang produk electronic, khususnya kebutuhan untuk konsumen-konsumen dari kalangan awam, bisnis dan industry.

Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kali dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi Panasonic di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara (termasuk Indonesia) dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82.000 orang.

Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio ‘Tjawang’ oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel pada tahun 1954, TV pertama di tahun 1962, hadirnya brand National di tahun 1970, sampai pada akhirnya mengganti nama National dan menggunakan nama Panasonic di tahun 2004. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, kamera, AC, kulkas, mesin cuci, dan lainnya.

Untuk informasi tentang Panasonic, silakan kunjungi website kami di www.panasonic.co.id atau telpon Customer Care Center kami di 62-21-8009494.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Santi Turino

Corporate Communications Manager – PT. Panasonic Gobel Indonesia

Jl. Dewi Sartika 14 (Cawang II), Jakarta 13630

Phone : +62-21-8090108 ext.2601

Fax : +62-21-80883504

e-mail : santi.s@id.panasonic.com

Iklan Sea Games, Seberapa Efektifkah?

Share

Seagames XXVI yang akan diadakan pada 11 -22 November 2011 di Palembang semakin dekat. Hitungan minggu perhelatan olahraga bergengsi itu akan dimulai. Semakin dekatnya dan riuh sea games semakin terdengar.

Pemerintah pun kerap melakukan promosi besar-besaran untuk Sea Games kali ini. Simak saja di berbagai titik jalan Ibukota, berhiaskan papan reklame "sambutan" untuk para atlet Sea Games. Copy-nya seputar "United & Rising", "Welcome bla bla.."



Tapi reklame-reklame, umbul-umbul atau seluruh outdoor advertising tersebut apakah sudah "cukup" membuat orang 'ngeh'? atau sekedar 'ngeh' tapi ga tau maknanya?

Coba, apakah anda sering melihat pemandangan promosi Sea Games seperti ini? Seberapa efektifkah pesan yang disampaikan?



Senjata komunikasi yang dinamakan: kata-kata

Share

Komunikasi. Semua orang melakukannya, setiap hari, setiap ia melakukan sesuatu, bisa disebut komunikasi. Asal, perilaku tersebut dimaknai oleh seseorang atau komunikannya. Teringat akan sebuah teori dari Laswell, yang berbunyi: who says what-in which channel-to whom-with what effect. Membuat kita seharusnya memperhatikan komponen-komponen yang 'dilalui' dalam sebuah proses komunikasi.

Kata-kata. Ini adalah senjata yang digunakan komunikator dan komunikan dalam berkomunikasi. Sayangnya, tidak semua dari mereka menggunakan senjata dengan peluru dan pelatuk dengan tepat. Sehingga kerap ditemukan kesalahan atau terjadi miss communication, yang menyebabkan salah persepsi antar mereka.

Di sinilah kekuatan senjata tersebut. Yakni, bagaimana kita memilih, mengolah, lalu menggunakan kata tersebut. Sehingga apa yang kita sampaikan bisa sampai ke pendengar dengan tepat.

Kekuatan kata-kata bisa menyihir pendengarnya. Kredibilitas, prestice, atau kepercayaan akan timbul, ketika orang yang menyampaikan menggunakan kata yang tepat. Sebagai contoh, saya, mengutip kata-kata mantan Presiden Amerika dalam pidato pelantikan mereka, mereka berujar:

"Satu-satunya yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri", ujar Franklin D Roosevelt.

"Jangan tanyakan apa yang negara bisa lakukan untuk anda, tetapi apa yang anda lakukan untuk negara anda", ujar John F Kennedy.

Dan kata-kata presiden Amerika ke-44, Barack Obama dalam pelantikannya, 20 Januari 2009:
"Hari ini, saya katakan bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah nyata, serius, dan banyak. Itu semua tidak akan mudah diatasi atau dalam waktu singkat. Tapi ketahuilah, Amerika, kita akan sanggup mengatasinya".

Dari contoh diatas, kita bisa mencerna bahwa kredibilitas komunikator terlihat dari cara berbicara, dan peran yang diperankan seorang komunikator di hadapan publik.

Teringat sebuah komunikasi yang terjadi antara saya dengan Pak budi dan Pak Har kemarin, ketika saya ingin meminta izin untuk meninggalkan pekerjaan untuk melakukan wawancara dengan seseorang. Saya berkata,"Pak, saya izin mau wawancara Pak Eka, sebentar".

Coba disimak, ternyata penggunaan kata "sebentar", mengundang daya kritis Pak Budi. Dia menanyakan, "Seberapa lama, sebentarnya kamu?, 5 menit kah, 1 jam kah?

Dalam konteks ini, ternyata kita harus pandai-pandai memilih kata. Karena, makna kata "sebentar"itu sebenarnya tidaklah bermakna apa-apa. Namun digunakan hanya untuk meyakinkan saja, atau mungkin dipakai untuk penundaan.
Di sinilah kita sebagai manusia, sebagai komunikator, sebagai makhluk yang senantiasa berkomunikasi, melakukan pemilihan kata yang bagus, agar tidak ada multi persepsi antar pemainnya.

Jadi, sudahkah kita menggunakan senjata yang bernama: kata-kata, dengan baik dan benar?

Deal with Public Speaking?

Share

15/11/08


Pernahkah Anda melihat seorang presenter atau orang yang berbicara di depan umum terlihat gugup? Sehingga ia menampakkan tingkah laku yang tidak nyaman dipandang atau suara yang kurang enak didengar? Atau mungkin Anda sendiri pernah merasa ‘demam panggung’ ketika harus berbicara di depan orang banyak?
Jika jawabannya “Iya”, mungkin dia beserta anda perlu mempelajari ilmu retorika untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Sehingga tidak mengalami masalah-masalah kegugupan yang sering hinggap pada orang yang hendak berbicara di depan umum.
Dalam perkembangannya, ilmu retorika menjadi semakin diperhitungkan dalam dunia profesional hingga kehidupan sehari-hari. Karena pada era globalisasi, orang seperti dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain di sekitar mereka, apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih yang menjadikan proses komunikasi semakin mudah.
Tuntutan inilah yang mungkin menjadi motif para peserta untuk mengikuti public speaking training yang diselenggarakan oleh HIMA Fikom Unpad yang terselenggara atas kerjasama dengan IBSC TV Presenter. Acara yang diadakan di Hotel Savoy Homman pada tanggal 15 November 2008 ini, diisi oleh pembicara yang handal dalam bidang public speaking, yaitu Ahmad Zae Hanan dan Hilbram Dunar.
Dalam pelatihan ini, para peserta dilatih untuk menjadi pembicara yang dapat mengalahkan rasa gugup, menguasai olah vokal, serta berbagai hal lain yang dapat menunjang seseorang menjadi presenter atau public speaker yang sukses. Berikut adalah tips-tips untuk menghilangkan rasa gugup:
1.Kenali gejalanya
Gejala seseorang yang gugup dapat bermacam-macam. Misalnya: Berkeringat, tidak bisa diam, panik, sakit perut, dan masih banyak. Gejala ini biasanya akan timbul ketka orang tersebut tidak merasa siap untuk berbicara di depan umum.
2.Cara menanggulanginya
-Bernafas
Bernafaslah secara teratur dan pelan-pelan, lalu isi udara ke dalam diafragma (tarik nafas 10X), jika nafas anda disertai gerakan pundak yang naik-turun dan nafasnya pendek, berati cara bernafasnya masih salah.
-Suara
Keluarkan suara dengan bertenaga, tetapi bukan berteriak. Caranya dengan menggunakan suara tenggorokan, bukan suara tenggorokan. Jika di tengah pembicaraan anda merasa grogi, ucapkanlah kata-kata dengan pelan, jangan terburu-buru.
-Dengar dan perhatikan
Sebelum anda berbicara di depan umum, sebaiknya anda mengenali kualitas suara anda nantinya. Hal ini dilakukan dengan cara menutup telinga dengan tangan, lalu berbicaralah. Dengan cara seperti ini, anda dapat mendengar suara anda dengan lebih jelas. Atau dengan cara merekam suara sendiri. Jika kiranya ada masalah dengan suara anda, anda dapat mengantisipasinya sebelum anda berbicara di depan orang banyak.
Jika hal tersebut telah dilakukan, anda dapat mempersiapkan hal-hal sebelum berbicara di depan umum, yaitu sebagai berikut:
1.On time
Datanglah tepat waktu. Karena jika anda terlambat, anda daat mengalami kegugupan untuk memulai pembicaraan.
2.Pilih pakaian yang tepat
Pakaian merupakan bagian yang sangat penting untuk diperhatikan. Karena ternyata, penampilan visual akan diperhatikan oleh audiens dan memberikan kesan pertama kali terhadap anda. Dan penilaian ini akan terjadi selama 4 menit pertama setelah anda mulai berbicara.
3.Kenali audiens
Siapa yang anda ajak bicara? Acara apakah ini? Dan anda harus mengetahui bagaimana audiens berbicara. Sehingga anda dapat menyesuaikan diri dengan para audiens.
4.Pelajari rundown
Anda perlu mempelajari angkaian acara yang akan diselenggarakan. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi saat acara berlangsung. Karena bisa saja terjadi pengunduran kegiatan atau peniadaan kegiatan tertentu.
5.Baca Que Card
Que card akan membantu anda dalam berbicara agar arah embicaraan anda terkonsep dan tetap di dalam arahnya.

6.Latihan
Latihlah apa yang akan anda bicarakan sebelum tampil.
7.Kenali kondisi panggung
Coba berkeliling panggung, sehingga anda dapat memperkirakan gerakan dan arah jalan anda ketika di panggung.
8.Kenali materi acara
Sebelum anda naik ke panggung, pelajari dahulu materi acara agar anda mengembangkan pembicaraan. (misalnya: product knowledge, sponsor, background, event).
Rangkaian pembicaraan yang akan anda tampilkan dapat disusun dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1.Introduction
Pembukaan merupakan gerbang awal anda dilihat dan diperhatikan oleh audiens. Oleh karena itu lakukanlah hal yang dapat menarik perhatian. Pertama, dengan mengucapkan salam. Dan jangan lupa. Senyum! Lalu perkenalkan diri anda, kemudian jelaskan acara yang akan anda bawa.
2.Selama acara berlangsung
Beberapa hal yang anda harus kuasai agar acara berlangsung dengan baik adalah:
-Intonasi
Jangan bicara dengan nada datar. Karena orang yang mendengar akan mengantuk atau merasa bosan! Aturlah intonasi, naik-turunnya nada anda berbicara. Bedakan nada berbicara anda sesuai dengan audiens yang hadir.
-Artikulasi
Jika anda berbicara cepat, biasanya artikulasi atau pengucapan huruf menjadi tidak jelas. Coba atur artikulasi agar orang yang mendengarkan anda dapat mendengar dengan jelas apa yang anda ucapkan.
-Aksentuasi
Beri penekanan pada kata-kata tertentu untuk memperjelas makna yang ingin anda sampaikan.
-Pace/speed
Jangan bicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Sesuaikanlah dengan kondisi dan keadaan yang terjadi.
-Power/diafragma
Jika anda seorang public speaker, anda harus menggunakan power suara yang lebih besar!
-Person to person
Buatlah seakan-akan anda berbicara hanya ke 1 orang. Sehingga orang yang mendengar merasa bahwa anda berbicara hanya kepada dia, bukan kepada orang banyak. Karena cara ini membuat kedekatan antara anda dengan audiens.
-Body language
Jangan lakukan hal-hal yang dapat memperlihatkan bahwa anda sedang gugup. Misalnya: garuk-garuk, tidak bisa diam (goyang-goyang) berlebihan, menggerak-gerakkan kaki, dan lain-lain.
-Eye contact
Gunakan kontak mata dengan audiens. Tatap audiens sehingga terjadi kontak mata dengan mereka.
-Product knowledge
Jangan sampai anda tidak megetahui apa-apa tentang produk atau materi yang bersangkutan dengan acara yang anda pandu.
-Play with emotion
Gunakan emosi anda ketika berbicara, sehingga terlihat anda menguasai keadaan dan audiens akan hanyut dalam pembicaraan anda.
-Jokes
Anda suka bercanda? Buatlah joke untuk mencairkan suasana.
3.Closing
Tutup acara dengan meninggalkan kesan yang baik pada audiens. Dengan cara:
-Steal the show
Buktikan anda telah menguasai acara tersebut
-Raising tone with voice
Tinggikan nada suara anda
-Wrap up with exciting sentences
Tutup dengan kalimat yang dapat menutup acara dengan sangat berkesan