Tampilkan postingan dengan label Corporate Social Responsibility. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Corporate Social Responsibility. Tampilkan semua postingan

Keceriaan di Bulan Puasa

Share

Bulan puasa tahun ini ada yang berbeda. Tahun ini ada acara yang special bgt dan seneng bgt, saya dan teman-teman berbuka puasa bareng-bareng Ibu-ibu Paud dan anak-anak bocah yang kecil-kecil itu. Dan yang bikin seneng juga, bisa nyelenggarain acara ini dengan pihak luar perpus, yaitu kids dale, temen-temen dari Psikologi UI.

Seorang pembicara psikolog anak, namanya Bu Lusi sharing dan ngobrol bareng dengan Ibu-ibu anak Paud. Ga cuma saya yang excited, tapi ibu-ibu yang dateng pun penuh antusias dengerin sharing dari beliau. Salah satu yang saya inget adalah, ada ibu yang nanya :
"Anak saya suka corat-coret di tembok. Gimana ya caranya supaya dia ga coret-coret ditembok?"
Kata Bu Lusi, "Ibu sediain aja kertas koran trus tempel di dinding, jadi anak Ibu bisa coret-coret di koran bekas itu. jadi temboknya ga kotor. "

"Ibu -ibu kan suka bilang "jangan corat-coret, jangan buang sampah sembarangan, jangan ini-jangan itu. Banyak banget jangannya"

Padahal anak kalau dilarang terus, dia ga berkreatifitas. Jadi Ibu bilang ke anaknya hindar kata "jangan"
Bilang ke anak : "Kamu boleh corat-coret, tapi disini ya... sambil kasih tau dia tempat yang bisa di coret-coret.
Sementara itu, anak-anak juga ada kegiatan lain. Mereka memang senang banget cari sesuatu yang baru. Pas dikasi kertas dan krayon,  mereka langsung duduk manis, sambil mewarnai bareng-bareng. Tapi ada juga yang ga betah, malah lari kesana-kesini dan akhirnya ikutan temen yang lain untuk dengerin dongeng.

Yang bikin seneng juga, anak-anak pas diajak nyanyi bareng, mereka langsung maju ke depan. Nyanyi lagu balonku, pelangi-pelangi, dan lagu mars Paud Sahabat Matahari. Bener-bener seneng bgt, semoga anak-anak bisa ikutin lagunya yah hehehe..


Semoga semua yang diberikan juga bermanfaat untuk para Ibu, dan bisa memberi pengetahuan bahwa penting mengajak anak untuk mulai belajar bareng Ibunya misalnya melalui buku.

Dan semakin banyak anak yang suka membaca nantinya. Amin.

Hal kecil, Yang Besar

Share


Ipad buat orang kaya sudah punya,,,
Black berry tipe terbaru, bagi sebagian orang, biasa, atau wajib punya..
Mobil bagi orang kaya, cukup satu-satu tiap anggota keluarga...

Tapi
bagi mereka yang lain..

Ipad barang mahal. Bahkan tidak mengerti gunanya apa..
Blackberry?kok banyak orang terpaku melihat layar kecil ditangan mereka? atau bahkan punya hp aja sudah syukur...
Jangankan mobil, naik ojek aja sudah kendaraan mewah

Dibalik itu semua..
Hal besar bisa menjadi hal kecil buat sebagian manusia..

Namun...
Banyak hal kecil yang merupakan "sesuatu" yang "besar" buat mereka..

Seperti boneka tangan yang diterima 3 anak ini siang ini..

Senyum mereka, membuat tersadarlah kita...

Bahwa banyak hal kecil yang menurut kita "kecil" tapi tidak buat mereka...




Terwujudnya Perpustakaan "Rumah Sahabat Kita"

Share


Post saya beberapa bulan lalu yang membahas sebuah perpustakaan yang ingin saya wujudkan bersama teman-teman di daerah pondok aren. Dan akhirnya sekarang sudah terwujud..alhamdulilah dengan banyak bantuan dari teman, saudara, dan orang-orang yang peduli terhadap misi ini.



Sebenarnya perpustakaan ini sudah jadi sejak bulan Februari lalu. Tapi karena kesibukan dan lama belum sempat update blog lagi, jadi updatenya ada di blog Perpustakaan ini, yang diberi nama "Rumah Sahabat Kita". Kalau mau cek bisa juga baca di www.rumahsahabatkita.blogspot.com.

Seperti mimpi rasanya, sedikit demi sedikit dan usaha untuk mewujudkan perpustakaan ini terealisasi. Dengan planning yang sudah cukup lama, sejak Oktober tahun 2011. Dan dengan banyaknya dukungan teman-teman dari komunitas "Sahabat Kita", yang awalnya hanya ada 1 orang,hingga lebih dari 10 orang.

Hingga saat ini, perpustakaan masih berjalan aktif, anak-anak di sana juga senang membaca, apalagi mewarnai gambar. Rasanya lelah dan sebal akan hilang kalau melihat mereka tersenyum dan gembira.

Kalau teman-teman ada yang berminat berkunjung, atau mengajar, dan ingin menyapa anak-anak disana, bisa datang langsung ke Rumah Sahabat Kita di jl.Jurang Mangu Barat Pondok Aren Tangerang Selatan.
Pasti anak-anak senang sekali bisa dikunjungi, belajar atau bermain bersama-sama...

“Selamatkan Bumi dengan Recycle” Menjadi Pemenang Kids Witness News tahun 2011

Share



Kompetisi Kid Witness News 2011 yang resmi dibuka di Jakarta pada 30 Juni 2011 lalu telah memasuki tahap final. Acara penganugerahan pemenang Kid Witness News dilaksanakan pada tanggal 30 November 2011 di XXI Jakarta Theatre. Acara diihadiri oleh wakil dari 10 Finalis video terbaik, perwakilan dari Panasonic Gobel Indonesia, Tim Juri, dan rekan-rekan media. SMPN I Manado dengan judul ”Selamatkan Bumi dengan Recycle” ditentukan sebagai juara nasional. Selain pemenang utama, panitia juga menetapkan SD Taman Rama School Denpasar dengan karya berjudul “Aksiku Untuk Terumbu Karang dan Laut” sebagai juara dua dan SMPN 2 Jayapura dengan karya berjudul “Raja Ampat, Surga Timur yang Penuh Inspirasi" sebagai juara ke-3.

Kid Witness News merupakan ajang kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Panasonic sebagai sarana pengembangan kreativitas pelajar SD dan SMP Indonesia berusia 10-15 tahun. Setiap peserta yang tertarik mengikuti Kid Witness News dapat mengirimkan storyline sesuai dengan tema yang telah ditentukan, Untuk tahun 2011 panitia menetapkan tema “Aksi Untuk Lingkungan”, dimana nantinya storyline yang terpilih sebagai 10 storyline terbaik akan dituangkan menjadi sebuah film pendek berdurasi 5 menit.

Untuk Kid Witness News 2011 panitia menerima hampir 900 naskah dari berbagai sekolah di Indonesia, jumlah naskah yang diterima tahun ini meningkat 10% jika dibandingkan dengan tahun 2010. Setelah melalui proses seleksi administrasi dan penilaian kreativitas storyline yang dibuat, panitia menentukan karya yang masuk kedalam 10 besar, yaitu :

  1. SMPN 1, Depok “No Speak Just Do It”
  2. SMP Tunas Daud, Denpasar “Ngaben Tikus”
  3. SD Salman Al Farizi, Bandung “Relawan Sampah”
  4. SDN Kalama – Sangihe, Sulawesi Utara “Sarang Walet Kebanggaanku”
  5. SMPN I, Manado ”Selamatkan Bumi dengan Recycle”
  6. SMPN 1, Muntilan ”Wayang Kardus di Lereng Merapi”
  7. SMPN 5, Jogja “Besekku Sayang, Besekku Malang”
  8. SMP Nasima, Semarang “Labu Parang “Parang” Meraih Prestasi”
  9. Taman Rama School, Denpasar “Aksiku untuk Terumbu Karang dan Kuda Laut”
  10. SMPN 2, Jayapura “Raja Ampat, Surga Timur yang Penuh Inspirasi”

10 Storyline terbaik yang ditentukan dewan juri diberi kesempatan untuk mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari tim khusus IKJ selama 3 hari di Jakarta. Pada pelatihan ini, siswa diajarkan cara pembuatan film mulai dari pembuatan naskah yang baik, pengambilan gambar, proses editing, pembuatan subtitle hingga proses akhir dari pembuatan film. Selanjutnya finalis dapat langsung mempraktekkan ilmu pembuatan film yang didapatkannya menggunakan peralatan camcorder yang disediakan dari Panasonic untuk 10 finalis dengan storyline terbaik. Pemenang pertama akan mewakili Indonesia di tingkat kompetisi regional yang akan diselenggarakan di Singapura.

Selanjutnya setiap film pendek yang telah dibuat finalis akan menjalani proses penilaian dimana proses tersebut meliputi beberapa aspek yaitu Aspek originalitas dan kreativitas naskah, aspek videografi yang meliputi kualitas gambar, kefokusan objek, pencahayaan, dan koordinasi warna, aspek suara meliputi kejernihan suara, teknik narasi, efek suara, musik, dan background suara, Aspek pengeditan yang meliputi pengorganisasian penggalan video/clip, kecepatan, efek visual, wording/display terjemahan, dan Video secara keseluruhan ( relevansi tema, presenter, dll).

Juri Kid Witness News tahun 2011 terdiri dari Rick Soerafani (Manager of Global Creative Solution), Subagjo Budisantoso, M.Sn (Wakil rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan-IKJ), Vanda Parengkuan (Managing Editor Group of Magazine-Kompas Gramedia), Istiqlal Taufik (Director PT. PGI), Avi Tjokro (Director Yayasan Matsusishita Gobel), Toebagus Ahmad Moetawakkil (Director PT.PMI), dan Santi Turino (Corporate Communication Manager - PT. PGI)

Sekilas tentang Grup Panasonic di Indonesia

Melalui brand-nya yang dikenal secara umum dengan nama Panasonic, dengan kantor pusat di Osaka Jepang, Panasonic Corporation merupakan manufaktur kelas dunia di bidang produk electronic, khususnya kebutuhan untuk konsumen-konsumen dari kalangan awam, bisnis dan industry.

Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kali dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi Panasonic di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara (termasuk Indonesia) dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82.000 orang.

Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio ‘Tjawang’ oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel pada tahun 1954, TV pertama di tahun 1962, hadirnya brand National di tahun 1970, sampai pada akhirnya mengganti nama National dan menggunakan nama Panasonic di tahun 2004. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, kamera, AC, kulkas, mesin cuci, dan lainnya.

Untuk informasi tentang Panasonic, silakan kunjungi website kami di www.panasonic.co.id atau telpon Customer Care Center kami di 62-21-8009494.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Santi Turino

Corporate Communications Manager – PT. Panasonic Gobel Indonesia

Jl. Dewi Sartika 14 (Cawang II), Jakarta 13630

Phone : +62-21-8090108 ext.2601

Fax : +62-21-80883504

e-mail : santi.s@id.panasonic.com

Perpustakaan sosial, jendela ilmu untuk anak yang tidak mampu

Share

Di sebuah daerah di bilangan Tangerang, tepatnya di Pondok Aren. Terdapat sebuah taman kanak-kanak dan rumah belajar yang sedikit terpencil di sebuah pinggiran kawasan elit. Memang aneh dan ironis, ditengah kalangan elit, ada saja lingkungan yang cukup memprihatinkan dibanding sekitarnya.
Disanalah sekelompok anak-anak, berjumlah sekitar 80 anak belajar dan bermain setiap hari. Diajar oleh seorang Guru bernama, Pak Mustofa. Setidaknya, mereka yang tidak memiliki fasilitas seperti anak orang kaya, dapat turut merasakan kebahagiaan yang mungkin tidak dirasakannya di bangku sekolah.




Minggu lalu, Saya datang kesana bersama teman-teman untuk bertemu Pak Mustofa, berbagi kisah pahit dan asam sang pemilik dalam mengelola tempat.

Mereka sangat butuh buku-buku sebagai penunjang kegiatan belajar mereka, serta anak-anak itu haus akan buku-buku bacaan yang menghibur. Mungkin kisah-kisah fiksi yang seperti ada di televisi.

Jika ada sebuah perpustakaan di sana, pasti mereka senang bukan main. Seperti layaknya anak yang diberi mainan dan gulali. karena mungkin mereka sangat minim fasilitas bermain dan berkreativitas.

Saya dan teman-teman komunitas yang bergerak dibidang sosial, akan mendirikan perpustakaan kecil yang terletak di sebelah TK dan rumah belajar itu. Kami sudah mendapat izin untuk membangunnya, meski hanya berbentuk perpustakaan mini.
Setidaknya, perpustakaan ini bisa menjadi oase di tengah padang pasir bagi mereka, bagi anak-anak yang haus akan ilmu.


Mereka pun ingin menjadi pintar dan bahagia seperti anak lain..

Izinkanlah mereka merasakan hal itu..

Bantulah kami mewujudkan niat ini, kami sangat membutuhkan tangan-tangan yang ikut membantu mewujudkan mimpi mereka..







* jika anda berminat membantu, hubungi penulis, komentarlah di kolom komentar dibawah tulisan ini atau hubungi saya melalui email atau ym: novidelvita@yahoo.com

Belajar, Bermain, Bernyanyi di Kompas Muda Creativity

Share

Pada 12-14 November 2010 lalu, saya bertugas meliput acara Kompas Muda Creativity. Acara ini diselenggarakan oleh Marcomm Kompas di gedung kompas Gramedia Palmerah Selatan.

Para pelajar SMA se Jabodetabek tumpah ruah di acara yang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun Kompas Muda yang ke empat. Tapi tak hanya anak SMA saja yang datang ke acara ini, karena ternyata mahasiswa, orang dewasa, hingga anak kecil sekalipun ikut meramaikan kantor siang hingga sore hari itu.

Memang bukan Kompas namanya jika tidak sesuai dengan tagline mereka "Lintas Generasi" karena Kompas bukan hanya sebagai media yang "boleh" atau bisa dinikmati para kaum dewasa yang melulu ngomong politik, hukum dan negara. Tapi, melalui Kompas Muda, harian Kompas ingin mengajak kaum muda untuk mengembangkan bakat dan kreativitas mereka. Melalui rubrik khusus yang terbit setiap hari Jum'at yang menyajikan berbagai informasi bagi pembacanya.

Dengan basis komunitas yang sudah kuat, para pelajar SMA dan mahasiswa diseleksi di setiap kota untuk menjadi volunteer dalam setiap event Kompas Muda, begitu pula pada ulang tahun yang ke empat ini, Kompas muda mengadakan roadshow ke delapan kota.

Berbagai rangkaian acara diselenggarakan guna memfasilitasi para pelajar dalam mengembangkan bakat mereka. Yaitu, workshop fotografi oleh Arbain Rambey (pewarta foto Kompas)dengan tema IT di sekeliling kota, "photo Hunting & Image Processing" oleh Liem Bun Chai (Produksi Redaksi kompas) dan workshop Inspirasi Penulis MuDA (Blogging) oleh Fikria Hidayat (Kompas.com serta workshop teknologi robot oleh Robotic Explorer.


Tak hanya belajar, tapi peserta juga dihibur oleh aksi kreativitas pelajar-pelajar SMA, yakni penampilan salsa SMA 3, Percussion SMA 42, dan lain-lain.Yang menarik sekaligus menegangkan, diadakan pula kompetisi bike free style "Fixie The Messenger" yang diikuti oleh para pecinta sepeda dengan gaya-gaya bersepeda yang ekstrem. Seperti melompati orang dengan posisi melintang dilantai. Gaya ini cukup membuat para pengunjung penasaran ingin mendekat dan menambah riuh tepukan para penonton.





Selain itu diadakan pula kompetisi membuat mading 3D dengan tema "Trial "Your sttyle with IT". Lomba mading diikuti oleh para pelajar SMA, dengan tema air. yang terintegrasi dengan sponsor AQUA yang turut mendukung acara ini.

Puncak acara adalah performance dari RAN, yang ditunggu-tunggu oleh para penonton baik dari masyarakat sekitar maupun orang-orang yang hanya sekedar melintasi jalan Palmerah sore itu. Meski kali ini Asta 'RAN' tidak ikut manggung, namun suasana tetap meriah oleh teriakan dan suara-suara para penggemar yang ikut bernyanyi bersama mereka.

Merupakan usaha yang sungguh patut dihargai, Kompas Muda merangkul para kaum muda untuk terus berkarya, berkreativitas, dan beradu bakat dengan sesamanya.

Selamat ulang tahun Kompas Muda. Kami kaum muda menunggu roadshow di kota-kota berikutnya!

"Dari Gitaris Untuk Indonesia", Bentuk Kepedulian Gitaris

Share




Sejumlah gitaris menggagas ide untuk membuat sebuah konser amal demi menggalang dana untuk para korban bencana yang tengah dilanda Indonesia akhir-akhir ini. Baik bencana Tsunami di Mentawai, Banjir bandang di Wasior Papua Barat, dan gunung Merapi.
Konser yang bertajuk "Dari Gitaris Untuk Indonesia" ini bekerjasama dengan Harian Kompas dan Bentara Budaya Jakarta (BBJ) Palmerah, Jakarta.

Mereka yang tampil adalah John Paul Ivan, Baron, Dewa Budjana, Piyu, Tohpati, Andra Backbone, Abdee Negara, Adrian Adiotomo, Iwan Hasan, Ian Antono, Ireng Maulana, Edo Widiz, Yali Item, Kin Tarras, Imam, Irfan,Sony dan Armand Maulana.

Dana dikumpulkan melalui kotak amal yang disebar sepanjang konser berlangsung, melalui rekening Dana Kemanusiaan Kompas dan lelang gitar yang dijual oleh para gitaris. Salah satunya adalah gitar milik Djodi Setiawan merek Fender Stratocaster model EJ.yang akhirnya dilelang dengan harga 20 juta.Dan dana yang terkumpul melalui rekening terkumpul lebih dari 500 juta.

Semoga kontribusi yang disumbangkan oleh para gitaris dan masyarakat yang datang malam itu berguna bagi para korban bencana di sana. Seperti yang dikatakan Abdee Negara, "Meskipun Slank kali ini ga membuat posko disana, setidaknya kita bisa berkontribusi disini untuk membantu mereka", ujarnya ketika diwawancarai Ivi Batutah malam itu.

Sunatan Massal, Momen Menakutkan Tapi Menyenangkan

Share







Sabtu, 10 Januari 2009 mungkin menjadi hari yang ditakuti oleh anak-anak kecil yang berdatangan ke mesjid Al Bina di bilangan Senayan. Pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB dengan cuaca yang sedikit mendung, tidak membuat semangat para orang tua mengantar anaknya ke sana. Mereka datang ke sana untuk mengikuti acara sunatan massal dalam rangkaian acara pundi amal SCTV.
Tapi bukan berarti sunatan menjadi momen yang menakutkan bagi mereka. Karena sebelum proses operasi, mereka diajak berkeliling dengan menaiki mobil VW. Perjalanan yang mengasyikkan, berkeliling melihat monas, bunderan HI, dan bernyanyi sepanjang jalan, mungkin dapat membuat mereka lupa sejenak bahwa mereka akan dikhitan.
Dalam sebuah mobil VW Combi asal Jerman tahun ’74 yang berisi sepuluh anak kecil yang lucu dengan keceriaannya, serta seorang badut yang agak “menggila” dengan naik ke atas mobil membuat perjalanan itu semakin tidak terlupakan. Apalagi ketika canda-tawa, nyanyian, tawaan, dan teriakan mampu menciptakan seulas senyum dari wajah mereka. Yang membuat saya larut dalam kegembiraan seorang anak kecil.
Usai perjalanan konvoi mobil VW Club, acara dilanjutkan ke tahap operasi. Anak-anak yang tadinya tertawa-tawa di dalam mobil mulai memperlihatkan mimik muka takut dan cemas. Tapi, sembari menunggu giliran, mereka dihibur oleh artis-artis yang datang: Adly Fairus, Donita, Akri, Reza Fahlevi, Revan, Hendrik Ceper, Yukikato, Bagas, Indah Kirana, Deddy Mizwar, Leony, dan Asrul ‘PPT’. Selain menghibur, mereka juga menemani anak-anak ketika operasi.
Riuh suara tangis dan teriak anak-anak ketika operasi membuat orang yang melihatnya pasti merasa kasian. Apalagi anak-anak yang memberontak dengan keras saat tiba giliran masuk ruang operasi, hingga ada yang sampai di gendong dan dipaksa naik ke atas meja operasi.
Tetapi rasa iba dan kasihan itu hilang ketika mereka telah selesai dikhitan. Anak yang dipapah oleh orang tuanya, dengan dibasahi peluh dan air mata yang telah mengering, memancarkan perasaan bahagia dan lega di wajah mereka. Apalagi para orang tua yang terharu diliputi perasaaan syukur karena telah terbantu sambil berulang-ulang berkata,”terima kasih, terima kasih, terima kasih”, semakin membuat kita yang melihatnya ikut merasakan kebahagiaan itu.