Saya menolak hidup. Hidup seperti ini. Hidup tanpa roh seperti layaknya orang yang hidup. Hidup yang tidak serta-merta membuat saya bahagia.
Sayapun menolak untuk dicampakkan. Saya menolak untuk menikmati makanan tanpa duduk nyaman di sana, diatas kursi dan memakai meja dari kayu. Saya menolak memakan makanan basi yang sudah bau dan tidak karuan. Saya menolak dibiarkan oleh orang lain berdiri di sini, tanpa dipersilahkan masuk untuk bergabung bersama mereka:
Orang Normal.
Ia mengerang.
Kesakitan. Lelah.
Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Entah apa yang dipikirkannya.
Matanya tak henti melihat sekitar. Dengan tatapan kosong tanpa isi di dalam sorotan matanya yang tajam. Sambil menatap kotak stairofoam di genggamannya, mata itu bergerak kesana-kemari, kesana-kesini, tapi tanpa makna.
Duduk di tepi trotoar yang panas dan sesekali melihat motor-mobil yang lalu lalang.
Kemudian menatap seorang gadis di seberangnya. Yang kembali membalas tatapannya itu. Tatapan aneh dari seorang pria aneh. Mungkin ia gila.
Kasihanilah kaum-kaum terpinggirkan seperti kami. Yang tak pernah dianggap keberadaanya. Yang selalu dianggap menakutkan, atau orang yang patut dijauhi.
Kami yang butuh berbicara dan bergabung dengan kalian, tertawa-tawa, makan makanan enak, tidur di kasur empuk, bersosialisasi dengan orang-orang, dan 1 hal penting yang paling kami inginkan: butuh diakui! Itu saja!
Home »
cerita-cerita
»
Penolakan Dari Seorang Yang Gila
Penolakan Dari Seorang Yang Gila
Label:
cerita-cerita
- Jumat, 17 April 2009
Share
11 komentar:
great.. tampak hidup..(lho mang idup kan?!)
keep on fire ya nov..
Hidup itu memang faktanya harus memilih,
agak bingung mengomentari siapa, object fotonya, si penulis atau perassaan aq sendiri.
Ini benar-benar membuat perasaan menjadi bercampur...bahkan perasaan justru jadi tidak bisa menyatu dengan otak karena melihat foto dan membayangkan gimana nasib orang yang hidup dalam keadaan seperti itu sehari-harinya.
Penulis ini baik sekali, tidak hanya memberikan informasi betapa banyaknya orang di luar sana yang bernasib tidak terlalu baik. Namun di balik itu, tulisan ini menyadarkan betapa kita harus berfikir dan bekerja keras, terus semangat memperbaiki diri agar jangan sampai kita mengalami nasib yang seperti ini.
Ini pembelajaran untuk kita, we have to fight!!, motivasi terbaik yang aq dapat dari si penulis untuk karyanya ini bukan hanya sekedar kata-kata manis yang membuat aq terpengaruh, tapi visualisasi yang membuat semuanya menjadi fakta dan dapat dirasakan.
Pengaruh tulisan ini begitu kuat, bahkan bibir tidak bisa komentar apa-apa karena di hati ini sudah cukup hebat menerima perasaan dari visualisasi yang di gambarkan oleh si penulis dari karyanya ini.
Ada banyak hikmah di karya ini. Aq menyebutnya karya karena memang ini luar biasa..
Mudah-mudahan semua bisa belajar... Salam ^_^
Sepertinya kita "orang normal" suka berlari menjauh dari orang-orang yang saya ceritakan tersebut. Tapi apa kita sebagai "orang normal", peduli atau sekedar ingin tahu apa yang mereka rasakan?
Rasanya pas kalo hanya dari memandang fotonya aja, peduli tidak peduli,perasaan seperti merasakan hidup seperti itw pasti dpt langsung terserap saat petama kali kita melihat.. Kita tidak akn pnh bisa menghindar dr perasaan itw, tp sayanknya manusia tlalu membatasi diri utk merasakan! Makanya sifat cuek dan seolah tidak peduli yang justru malah kelihatan.. Aq juga yakin si penulis ini menghindar dr kepedulian, karena dr sudut pandang dia menulis dan cara dia memfoto, dia bukan peduli tp hanya skdar kasian dgn nasib dan hidup org yang di fotonya itw nampak sekali terlihat tanpa roh.. Tp tetap informasi dari hati ke hati sudah dpt di sampaikan oleh si penulis.. Salam ^_^
Dari sisi style penulisan kamu udah mulai berani lebih bebas berekspresi...aku suka great.
tapi aku merasakan apa yang di ceritakan dalam foto dan tulisan ada yang hilang dan perasaan itu begitu kuat
oh iyah dalam foto aku ngga ngelihat dia itu gila...yang aku lihat dia itu hanya seorang pemuda "gelandangan" yang normal hanya kurang beruntung dan termarginalkan.....itu dari segi foto tanpa melihat tulisan.
tapi ketika aku baca tulisan...aku ngelihat penulis mencoba untuk meintrepretasikan kata hati orang gila yang menurut saya itu kata hati orang normal.....
karena orang gila itu menurut saya kosong, jujur dan apa yang dilakukannya berdasarkan naluri!!! dia tidak memiliki keinginan!!!
entah knapa untuk tulisan kamu ini aku ngerasa ada yang kurang..mungkin akan membuat aku kepikiran dalam beberapa hari kedepan.
tapi kalo dari sisi Latar belakang, maksud dan tujuan (kayak skripsi)penulis sudah mau peduli dan berempati, aku sangat menghargai itu dan membuat aku bangga.
Btw Selamat atas kemajuan yang telah kamu buat.
selamat ya.. ada komentar2x baik dan membangun ditulisan km,,mudah2xan dengan komentar dan kritikan yang membangun semakin membuat kamu semangat untuk mewujudkan mimpi kamu secara utuh..
waktu kita di jakarta, banyak hal yang pernah kita bicarakan... aq berharap apa yang pernah kita bicarakan itu menjadi buku impian di hati kamu..
o iya.. kamu harus jadi guide terbaik yah nanti waktu aq liburan..
salam.. ^_^
"Menulislah untuk menulis karena menulis adalah berbagi hidup", dan "Kita ada karena kata-kata" wow.. aku baca dimana ya kata-kata tersebut ?
Teruslah menulis !, agar aku dapat terus membaca.
Salam kenal
iya mas yayan...
makasih komentarnya...
ditunggu juga tulisannya supaya aku bisa terus membaca...
Menulis adalah proses kreatif membagi pelajaran kepada pembaca...
wah kata2 darimana tuh mas??keren...
Iqra !
( baik yang tersurat maupun yang tersirat )
Bismirobika ladi kholaq
( kemudian tuliskanlah sebagai penyampaian kepada sesama )
Bismirobikaka ladi kholaq
( demikianlah kita berbagi hidup )
isu sosial yang mungkin terlupakan dari segenap kawan-kawan kita di Non Government Organization, kegetiran hidup seorang gila yang secara tak sadar telah diciptakan oleh masyarakat dan pada kenyataannya banyak penyangkalan-penyangkalan yang terbesit didalam benak kita.
saya tertarik akan kepekaan anda terhadap permasalahan ini, walaupun saya bukan seorang yang ahli tapi saya dapat mengidentifikasi apa yang saya rasakan dalam hati ini. saya teringat akan perkataan seorang psikolog yang sedang training di RS Jiwa di Bogor, bahwa kerap seseorang yang pernah mengalami kegilaan dan telah mendapatkan rehabilitasi mental kecenderungan akan kembali lagi lebih besar daripada keberhasilannya untuk meneruskan kehidupannya. hal ini disebabkan oleh penolakan yang datang dari keluarga, saudara, dan/ atau masyarakat.
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar