Curug Cimahi, Tempat Enak Untuk ‘lari’ Dari Bandung

Share

Kota Bandung, kota yang konon sejuk, bersih, dingin, dan asri, kini telah ‘disulap’ menjadi kota metropolitan. Banyak perubahan di sana-sini yang menjadikan kota paris van java tersebut menjadi seperti sekarang. Kota yang dirubah oleh banyak pihak berkepentingan bisnis yang mencoba keberuntungan mengadu nasib di kota yang dulu disebut “Kota Kembang” ini. Tapi apa Bandung masih “ber-kembang”?
Jawabannya mungkin tidak. Bandung sudah tidak banyak memiliki kembang. Rangkaian kembang Bandung sudah berubah menjadi beton-beton bangunan, berupa kantor, restoran, kafe, factory outlet, distro, mall, hotel, dan tembok-tembok yang disemproti piloks-piloks karya grafiti. Nah, banyaknya ‘ornamen-ornamen’ yang menghiasi kota Bandung tersebut yang mungkin membuat saya dan anda penghuni Bandung atau mereka yang hanya sekedar bepergian ke Bandung, merasa rindu atas sejuknya kota Bandung, cuaca dingin yang masuk ke dalam kamar saat jendela dibuka, rindu dengan jalanan yang sepi, rindu Bandung yang ramah lingkungan, pokoknya rindu Bandung yang dulu.
Rasa rindu tersebut mungkin memicu otak untuk berpikir mencari tempat yang berbeda. Tempat yang jauh dari keramaian, jauh dari sesak orang kota. Atau mencari tempat yang hijau, asri, dan bisa dijadikan alternatif tempat rekreasi atau sekedar melepas kepenatan rutinitas kehidupan.
Dan hal itulah yang saya rasakan. Oleh karena itu, ketika saya ingin pergi, tapi entah kemana, saya hanya memberi klu kepada seorang teman:
”Gw pengen pergi ke tempat yang enak buat nongkrong, tapi bukan mall, bisa ngeliat pemandangan bagus,, atau sambil ngeliat orang maen basket kek, dan sambil makan es krim. Ada ide ga?”
Sementara saya berpikir palingan ujung-ujungnya ke gasibu, Cilaki, Sabuga atau Dago sambil makan es krim conello, tapi teman saya ini merekomendasikan sebuah tempat bernama Curug Cimahi. Dan pada akhirnya, kita nekat ke sana, meski tanpa persiapan sama sekali.(Maksudnya, persiapan jaket, tas, atau sepatu bahkan baju ganti!).
Kenapa baju ganti? Karena kita datang ke air terjun! Yang notabene adalah tempat yang pasti basah. Benar saja, karena musim hujan, airnya mengalir dengan sangat deras. Jadi meski kita enggak dibawah air terjunnya,yakni berada di radius beberapa meter saja, sudah basah kuyup. Jadi, pelajaran untuk anda yang ingin ke sana: Bawalah baju ganti.
Untuk anda yang ingin refreshing, tempat ini boleh dijadikan alternatif. Selain udaranya yang sejuk dan dingin banget, airnya yang jernih, serta suasananya yang sepipun menjadikan tempat ini bisa menjadi tempat untuk ‘bertapa’ mencari ide. Mungkin saja, ide brilian lahir dari pertapaan dibawah air terjun. Hahaha!
Nah, jika anda tertarik, anda dapat menuju ke sana dengan perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam dari Bandung. Jalan yang ditempuh dengan rute dari Bandung ke arah Setiabudi, kemudian belok kiri setelah terminal Ledeng. Untuk lebih gampangnya, dipinggir belokan ada plang-plang kafe, seperti The Peak, Kampung Daun, Fame Stasion, dan lain-lain. (Maaf tidak menyebutkan patokan yang lebih dapat menjelaskan, maklum, dalam hal menghapal jalan, saya hanya lihat patokan, padahal kalo patokannya ilang gimana yah?).
Dari sana, anda hanya mengikuti jalan, sampai menemukan ’perduaan’, anda selalu pilih ke kiri, hingga anda melihat jurang disebelah kiri dengan nisan bertulisan besar-besar “Curug Cimahi”. Lalu, anda parkir disebelah pintu masuk yang dipenuhi para angkot yang parkir di jejeran warung kaki lima. Untuk masuk ke Curug Cimahi ini, anda juga tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena harga tiket masuknya hanya Rp 3.000/orang saja.
Namun, untuk menuju ke bawah air terjunnya, anda harus menuruni anak tangga yang cukup banyak! Apalagi saat hendak pulang, karena posisi anda mengharuskan naik tangga yang cukup panjang dan curam. Tapi semua itu akan terbayar saat anda tiba di bawah, menikmati panorama nan indah, dan airnya yang dingin. Nah, tunggu apalagi, coba datang ke sana, dan rasakan sensasi air terjun yang menyenangkan dan membawa kedamaian!

6 komentar:



Dh0ni mengatakan...

menyenangkan... harus kesana nih!!!
huff,,,, ternyata dekat kampung daun!! kangen dengan suasana kampung daun!!! de peak! kangen juga!!!wahhh.. tapi sekarang bukan waktunya kagum karena tempat-tempat tersebut, tapi ide tulisan dan isi yang cukup ok buat di fantasikan,, betapa bandung...
hehehe..
seperti penulisnya.. cukup mengagumkan!!
bagus yankkk..semangat!! tulisaan semakin ok!! hehe
luph u..

zakius.gantengius mengatakan...

Hahaha...curug cimahi yah..emang bagus, coba kalo kamu ada waktu, kita bisa explor kota bandung, bnayak keajaiban-keajaiban kota bandung yang seharusnya jadi potensi wisata...kamu belum ke caringin tilu yah?? disitu kita bisa lihat kota bandung yng disimpan dalam mangkok..Subhanallah, btw busway kamu amkin lihai aja menulis....aku makin kagum ama kamu.

Akbar_BRDC mengatakan...

Halo mba novi
salam kenal yah ..
hmm .. sekarang masih suka menulis tetang Bandung ga ?


www.bandungreview.com

Novia Delvita mengatakan...

halo Mas Akbar..
salam kenal juga ya.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. iya masih suka nulis tentang bandung atau tempat2 dan event2 yang saya datangi..

Emangnya kenapa mas? wah kayaknya yang punya www.bandungreview.com ya?

Akbar_BRDC mengatakan...

Sama sama mba novia ..
mantabs nih klo masih suka nulis tetang Bandung.
Share or tulis artikelnya di Citizen Journalism web kita dong :D, coz saya liat tulisan mba navi bagus banget ..

wah saya bukan yang punya mba.. cuma karyawan aja .. ;)

Novia Delvita mengatakan...

saya selalu suka dengan kota bandung, dan dulu memang pernah kuliah disana.
Boleh-boleh, nanti saya daftar jadi member bandungreview.com. Mungkin kalau bernostalgia tengtang Bandung bisa saya share ke teman-teman ya. Tunggu tulisannya ya :)
Thanks banget loh udah mengapresiasi blog saya.Membuat saya semangat untuk terus menulis.

Posting Komentar