Media Tanpa Fakta?

Share

Miris saya mendengar cerita seorang teman salah satu pengurus PPI DKI. Tepatnya 3 hari yang lalu saya dan teman-teman Pakibraka berkesempatan berbuka puasa bersama yang biasanya memang kita adakan setiap bulan Ramadhan. Di sana kami bertukar pikiran perihal kasus yang banyak di blow up media akhir-akhir ini: yakni organisasi kami PPI DKI Jakarta.

Setelah sekian lama saya marah berkecamuk dan ingin mengumpat atas pemberitaan yang beredar, kini saya tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Bukan bermaksud membela atau berkelit dari kenyataan , tapi nyatanya menurut salah satu teman saya (nara sumber terpercaya) bahwa media-media tersebut hanya menyiarkan berita dari satu pihak nara sumber saja. Tidak terlebih dahulu memeriksa kebenaran atau fakta yang benar-benar terjadi di lapangan.
Media hanya mendapat sumber dari pihak yang justru blm tentu benar.

Dan,sekarang apa yang diberitakan sudah jauh diluar dari konteks, apalagi kasusnya jadi melebar kemana-mana. Hal ini sungguh sudah merugikan. Apalagi masyarakat sudah terlanjur diterpa berita bertubi-tubi dari berbagai media.

Yang jelas, perlu adanya recovery image atau pembenahan nama baik. Dan yang tepenting kasus ini bisa di selesaikan dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, kalau perlu secepat mungkin agar tidak berlarut-larut dan terungkap fakta yang sebenarnya..
Amin

0 komentar:



Posting Komentar