Tenyata Ini Tidak Mudah

Share

Sudah kurang lebih 10 bulan, aku tau tentang rahasia ini, tapi ternyata ini sama sekali tidak mudah bagiku. Bukan tidak menerima kenyataan, tapi pahitnya masih sangat terasa hingga sekarang. Aku masih saja menangis jika ingat masa-masa dulu ketika ternyata mama papa sangat sayang sama aku. Aku tidak pernah menyangka ini adalah nyata.
           
Aku masih bisa membayangkan ketika mama dan papa rela menunggu aku latihan marching band di kopma Unpad malam-malam di dalam mobil aki. Aku masih ingat ketika papa setiap hari menunggu aku di lapangan irti setiap magrib di motor untuk menjemputku pulang latihan Paskibraka. Aku juga masih ingat ketika mama menunggu aku di mobil di lapangan parkir majalah Gatra waktu aku sedang tes masuk kerja. Aku masih ingat ketika aku mentraktir mama papa di bakmi golek setelah aku gajian. Aku masih ingat ketika aku dan mama berkeliling Thamrin City mencari sepasang sepatu untuk kupakai di hari pernikahanku. Aku juga masih ingat,saat aku kecil, kalian membelikan sebuah kolam renang tiup lalu aku berendam di garasi rumah. Aku pun masih ingat saat aku tidur di dalam tenda tapi tendanya diletakkan di pertengahan rumah Bandung.

Kalian selalu ada. Kalian selalu menemaniku setiap saat. Kalian selalu khawatir akan anak satu-satumu ini. Kalian selalu mencari aku kalau aku belum pulang kerja hingga larut malam. Aku masih ingat ketika aku harus bertugas membagikan sahur ke panti-panti asuhan dan harus pulang saat saur dan mendapati kalian masih tidur. Saat itu aku pun tertidur hingga pagi dan terbangun karena mama tiba-tiba telepon padahal aku sudah di kamar.

Banyak sekali kenangan kita ya mah pah, aku ingat saat aku diajarkan mengaji bersama guru ngaji Pak Murtani setiap hari sabtu. Aku ingat saat aku dan papa pagi-pagi naik sepeda ke BKT, aku membawa 1 buah cooler di goncengan sepedaku dan papa menggembol tas cooler lagi di punggungnya. Aku berjualan puding sementara papa melihatku di seberang kalan sambil mengambil foto beberapa kali bahkan malah menungguiku saja dan tidak bersepeda kemana-mana. Aku juga ingat waktu itu aku ingin memiliki stand partitur, lalu papa tiba-tiba membuatkannya dari gagang pel , triplek dan segala kreasinya. Papa memang kreatif yah…

Aku juga ingat semalam apapun aku pulang, jika mama sudah tidur, dia akan bangun membukakan pintu lalu bertanya “Novi sudah makan belum?” kalau belum, mama akan menemaniku makan di ruang makan padahal makanku lama sekali dan beliau sudah sangat ngantuk. Akupun selalu menikmati waktu-waktu makan malam bersama yang selalu kita lakukan, dimana aku selalu bercerita macam-macam tentang kejadian hari itu di kantor. Tentang teman-teman, tentang kerjaan, apapun… kalian selalu mendengarkan…  Aku juga ingat saat papa bertanya “Novi udah yakin sama idho?” saat idho mengajak pertemuan keluarga waktu itu…Waktu terasa begitu cepat ya..

Tapi kenyataan adalah kenyataan. Semua terungkap 10 Mei 2013 saat pertama kalinya aku melihat kalian tiba-tiba menangis setelah berdoa shalat Isya di kamar hotel Aerotel Makassar, dan saat itu pertama kalinya aku melihat raut sedih dan air mata kalian..Papa bilang kalau papa dan mama bukan orang tua kandung Novi. Novi dititip ke mama papa sejak 3 hari setelah lahir karena mama papa ga kunjung dikaruniai anak..

Dunia serasa runtuh, dunia ga adil pah mah..”Surprise macam apa yang Allah berikan pada hidupku? Benar-benar seperti kisah yang ada di novel-novel! Itu yang aku sempat pikirkan saat emosi di dada ini. Sesak rasanya…

Tapi pelan-pelan aku bisa menerimanya. Berdamai dengan hati sendiri, mencoba untuk ikhlas dan belajar.

Ketahuilah, bahwa aku akan selalu tetap menganggap kalian orang tua kandungku sendiri. Dan memang benar, kenyataan ini tidak akan merubah rasa sayang aku kepada kalian. Justru aku bersyukur dilahirkan bersama kalian, entah aku seperti pa sekarang jika tidak diasuh kalian.. kalian adalah orang tua terbaikdan akan selalu terbaik. Kalian mengajarkan aku seperti apa seharusnya orang tua mendidik anak. Seperti apa orang tua menyayangi anaknya tanpa memanjakan. Semoga aku kelak bisa menjadi orang tua seperti kalian.

Aku berdoa agar kalian selalu sehat dan diberikan umur panjang oleh Allah SWT. Dan semoga aku masih punya waktu untuk membahagiakan kalian. Amin. 
pengajian sebelum pernikahanku

1 komentar:



vicheria dimana aja! mengatakan...

Nov, ini gue baru baca. kaget banget :( orang tua lo (kandung atau bukan) tetap orang tua terbaik buat lo. Gue juga ikut mendoakan semoga om dan tante selalu mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Dan semoga lo bisa jadi orang tua yang baik juga sama seperti mereka. Amin.

*peluk*

Posting Komentar