Jakarta Macet, Salah Siapa?

Share



Hampir setiap jam di jalan-jalan protokol di Jakarta macet. Hal ini tidak lagi menjadi aneh. Sebab, tak sedikit pengguna jalan yang tidak tertib lalu lintas.
Seperti berikut:
- Saat lampu merah, anda Berhenti melewati lampu merah tersebut padahal lampunya berada di belakang anda
- Ketika lampu sudah merah, anda tetap jalan padahal lampu hijau sudah berganti merah
- Berhenti atau parkir seenaknya tanpa menyadari kalau lalu lintas bisa macet gara-gara anda berhenti
- Angkot yang menaikkan atau menurunkan penumpang seenaknya
- Angkot yang tidak bisa nyetir alias dengan sewenang-wenangnya dia ngetem di pinggir jalan atau bahkan di tengah jalan!
- Dengan sengaja tidak antri dengan mendahului melalui jalur sebelah kiri
- Menggunakan jalur busway, padahalkan anda bukan sedang menyetir busway
- Jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat tiap tahunnya. Bahkan per Mei 2010 mencapai 8 juta unit 8.087.118 unit!
- Dan masih banyak lagi..

Tentu pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan tapi nyatanya:
- Kebijakan three in one di jalan-jalan tertentu, tapi disiasati dengan banyaknya joki dipinggir jalan.
- Pelanggaran orang yang parkir sembarangan bisa di derek atau di"borgol" mobilnya.Tapi nyatanya apa itu masih berjalan?
- Para angkot di arahkan oleh para polisi untuk tidak ngetem di tengah jalan yang bisa menyebabkan kemacetan. Tapi kalau polisinya ga bertugas, para supir angkot pasti tetap ngetem di sana.
- Karcis parkir di mal-mal sudah dinaikkan tarifnya, tapi nyatanya di hari-hari libur bahkan hari biasa mal tetap ramai pengunjung bukan?



Seharusnya supir angkot dididik tentang cara berlalu-lintas yang benar, perbanyak armadanyadan tingkatkan kenyamanan berkendaraan umum agar orang Jakarta tertarik untuk naik angkot dan enggan menggunakan kendaraan pribadinya.

Dan tolong kepada semua para pengguna jalan sadar bahwa kita semua ingin cepat sampai ke tujuan dan masing-masing dari kita mungkin punya kontribusi atas kemacetan jalan.
tumbuhkanlah dari dalam diri dan pikiran kalian masing-masing untuk tertib! Ini dimulai dari diri sendiri kok. Kalau hanya saya, atau 3, atau 10 mobil yang tertib, apakah macet bisa hilang?

(lebih baik kita berubah bersama-sama kan? Daripada saya sendirian?) :))

2 komentar:



Anonim mengatakan...

itu sih mental org2 nya aja...mo dikasih peraturan atau sangsi yah tetep aja....
menurut gw c harus dihentikan jumlah arus masuk warga k jakarta....dgn cara memindah kan lahan pekerjaan,lahan pekerjaan jgn d pusatkan d jakarta,hal ini yg membuat warga tertarik untuk datang k jakarta
n jakarta semakin padat aja....

Novia Delvita mengatakan...

iya setuju! mental orang2 aja yang ga bisa diajak tertib. kalo bisa pindahin arus orang ke jakarta sih bagus, tp kan orang2 daerah udah menganggap jakarta adalah tempat cari kerja..hmmm...ga bisa satu dua pihak aja yang berubah. tapi semua pihak harus ambil tindakan yang real! jangan cuma ngmg aja yah.. :)
anyway, thanks ya komennya.. :)

Posting Komentar